Sabtu, 01 September 2012

Rizki



Di salah satu tausyiah yang disampaikan oleh seorang penulis dan penceramah yang handal, juga seorang pakar Al-qur’an terkenal yaitu Quraish Shihab, di salah satu stasiun tv. Beliau menyampaikan suatu materi yang menurut saya menarik, karna memang materi2 yang beliau sampaikan selalu menarik dan menyentuh, dan catatan ini merupakan salah satu materi yang beliau sampaikan. Kurang lebih seperti ini isinya..:
Rizki / Rezeki
Apa yang dinamakan rizki??
Rezeki adalah segala sesuatu yang anda peroleh dan dapat anda manfaatkan. Kalau anda tidak dapat memanfaatkannya maka itu dalam bahasa agama tidak dinamakan rizki. Apa yang anda usahakan dan berhasil anda manfaatkan itulah rizki anda. Apa yang diusahakan oleh orang lain dan anda dapat memanfaatkannya itu juga rizki anda, namun apa yang anda usahakan dan anda tidak memanfaatkannya maka itu tidak dinamakan rizki tapi itu adalah hasil usaha anda.
Rizki memang ada yang halal dan ada yang haram, begitu pendapat para ulama. betapapun Allah SWT telah menjamin buat setiap orang rizkinya, tetapi iti bukan berarti bahwa seseorang harus menunggu datangnya rizki. Jaminan rizki Allah itu bukan dalam arti mempersembahkan sesuatu yang siap anda gunakan, tetapi mempersembahkan sesuatu yang menjadi lahan dan sebab untuk anda peroleh rizki itu.
Allah SWT memberikan kepada manusia dorongan rasa lapar, dorongan untuk memperoleh keindahan, dorongan untuk memperoleh kebahagiaan. Semua itu adalah bagian jaminan dari rizki Allah. Allah menghamparkan langit dan bumi ini, itu adalah bagian dari  jaminan rizki Allah. Itu sebabnya ketika Allah SWT berbicara tentang jaminan rizkinya dinyatakannya tidak satu binatang melatapun yang bergerak yang tidak dijamin oleh Allah rizkinya. Seakan-akan Allah hendak menyatakan bahwa kalau anda tidak bergerak maka anda tidak akan memperoleh rizki anda.
Disisi lain jangan pernah menduga bahwa rizki hanya rizki material, hanya materi. Ketenangan batin adalah rizki, pengetahuan adalah rizki, karna itu adalah bagian-bagian yang dapat dimanfaaatkan oleh manusia. Demikian sedikit dari makna rizki yang mestinya kita usahakan untuk kita raih untuk kita peroleh dengan jalan berusaha sekuat kemampuan kita.
Rizki ini dan pembagiannya sungguh mebingungkan, begitu kata banyak pakar. Ada orang yang sedemikian mahir dalam bidang ekonomi, yang tahu seluk beluk memperoleh rizki, tetapi penghasilannya tetap terbatas. Ada juga orang yang tidak mengetahui seluk beluk ekonomi, tidak tahu tata cara berbisnis, tetapi penghasilannya melimpah. Apa makna itu semua? Maknanya bahwa sebenarnya yang mengatur rizki itu adalah Allah SWT. Manusia bisa berusaha tetapi untuk perolehannya banyak sebab yang harus terhimpun, namun hanya Allah yang dapat menghimpun semua sebab itu. Sehingga dapatlah seseorang memperoleh rizki. Anda pernah melihat seseorang membuat sarang untuk datangnya burung wallet, burungnya tidak datang. Tapi ada orang yang tidak mempersiapkan untuk itu namun burung itu datang dan rizkinya jadi lebih banyak.
Maknanya sekali lagi, bahwa Allah yang mengatur rizki tetapi sekali lagi ingat…! Manusia harus berusaha. Allah yang mengatur rizki, karna jika manusia yang mengaturnya, tidak akan adil. Manusia akan egois, bisa-bisa dia tidak membagi rizki itu untuk orang lain. Buktinya bahwa ada saja orang-orang yang melimpah hartanya tapi masih enggan untuk menbagi kepada orang lain, kendatipun Allah sudah memerintahkan untuk membantu sesamanya. Rizki itu dijamin Allah tapi manusia harus berusaha….

wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar