Di salah satu tausyiah yang disampaikan oleh
seorang penulis dan penceramah yang handal, juga seorang pakar Al-qur’an terkenal
yaitu Quraish Shihab, di salah satu stasiun tv. Beliau menyampaikan suatu
materi yang menurut saya menarik, karna memang materi2 yang beliau sampaikan
selalu menarik dan menyentuh, dan catatan ini merupakan salah satu materi yang
beliau sampaikan. Kurang lebih seperti ini isinya..:
Rizki / Rezeki
Apa yang dinamakan rizki??
Rezeki adalah segala sesuatu yang anda peroleh
dan dapat anda manfaatkan. Kalau anda tidak dapat memanfaatkannya maka itu
dalam bahasa agama tidak dinamakan rizki. Apa yang anda usahakan dan berhasil
anda manfaatkan itulah rizki anda. Apa yang diusahakan oleh orang lain dan anda
dapat memanfaatkannya itu juga rizki anda, namun apa yang anda usahakan dan
anda tidak memanfaatkannya maka itu tidak dinamakan rizki tapi itu adalah hasil
usaha anda.
Rizki memang ada yang halal dan ada yang haram,
begitu pendapat para ulama. betapapun Allah SWT telah menjamin buat setiap
orang rizkinya, tetapi iti bukan berarti bahwa seseorang harus menunggu datangnya
rizki. Jaminan rizki Allah itu bukan dalam arti mempersembahkan sesuatu yang
siap anda gunakan, tetapi mempersembahkan sesuatu yang menjadi lahan dan sebab
untuk anda peroleh rizki itu.
Allah SWT memberikan kepada manusia dorongan
rasa lapar, dorongan untuk memperoleh keindahan, dorongan untuk memperoleh
kebahagiaan. Semua itu adalah bagian jaminan dari rizki Allah. Allah
menghamparkan langit dan bumi ini, itu adalah bagian dari jaminan rizki Allah. Itu sebabnya ketika Allah
SWT berbicara tentang jaminan rizkinya dinyatakannya tidak satu binatang
melatapun yang bergerak yang tidak dijamin oleh Allah rizkinya. Seakan-akan
Allah hendak menyatakan bahwa kalau anda tidak bergerak maka anda tidak akan
memperoleh rizki anda.
Disisi lain jangan pernah menduga bahwa rizki
hanya rizki material, hanya materi. Ketenangan batin adalah rizki, pengetahuan
adalah rizki, karna itu adalah bagian-bagian yang dapat dimanfaaatkan oleh
manusia. Demikian sedikit dari makna rizki yang mestinya kita usahakan untuk
kita raih untuk kita peroleh dengan jalan berusaha sekuat kemampuan kita.
Rizki ini dan pembagiannya sungguh mebingungkan,
begitu kata banyak pakar. Ada orang yang sedemikian mahir dalam bidang ekonomi,
yang tahu seluk beluk memperoleh rizki, tetapi penghasilannya tetap terbatas. Ada
juga orang yang tidak mengetahui seluk beluk ekonomi, tidak tahu tata cara
berbisnis, tetapi penghasilannya melimpah. Apa makna itu semua? Maknanya bahwa sebenarnya
yang mengatur rizki itu adalah Allah SWT. Manusia bisa berusaha tetapi untuk
perolehannya banyak sebab yang harus terhimpun, namun hanya Allah yang dapat
menghimpun semua sebab itu. Sehingga dapatlah seseorang memperoleh rizki. Anda pernah
melihat seseorang membuat sarang untuk datangnya burung wallet, burungnya tidak
datang. Tapi ada orang yang tidak mempersiapkan untuk itu namun burung itu
datang dan rizkinya jadi lebih banyak.
Maknanya sekali lagi, bahwa Allah yang mengatur
rizki tetapi sekali lagi ingat…! Manusia harus berusaha. Allah yang mengatur
rizki, karna jika manusia yang mengaturnya, tidak akan adil. Manusia akan
egois, bisa-bisa dia tidak membagi rizki itu untuk orang lain. Buktinya bahwa
ada saja orang-orang yang melimpah hartanya tapi masih enggan untuk menbagi
kepada orang lain, kendatipun Allah sudah memerintahkan untuk membantu
sesamanya. Rizki itu dijamin Allah tapi manusia harus berusaha….
wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar