Aku Bangga Terlahir Sebagai Wanita….. J
Aku bangga terlahir sebagai seorang
wanita.Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah meletakkan surga di bawah
telapak kaki seorang ibu. Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah
menyematkan wanita sholeha sebagai perhiasan dunia yang terindah. Begitu
mulianya seorang wanita, sehingga Rasul mengatakan seorang wanita sholeha lebih
baik daripada 1000 lelaki yang sholeh.
Aku lalu bertanya,Sesungguhnya apa yang membuatku bisa
begitu mulia? Apakah ketika aku menjadi seorang wanita karir? Apakah
ketika aku bisa merebut posisi laki-laki di ranah pekerjaan?Apakah ketika aku
bisa menjadi pemimpin kaum lelaki? Apakah ketika aku bergelar sarjana,
master dan doktor? Apakah ketika pesona tubuhku melenakan jutaaan pasang
mata yang melihatnya? Apakah ketika aku merasa bisa berdiri sejajar dengan
kaum lelaki di sektor publik?
Aku terlahir sebagai wanita yang kusadari memang ada yang
berbeda. Aku memiliki kelembutan untuk menyayangimu. Aku memiliki
kesabaran untuk menjadi sandaranmu. Aku memiliki ilmu untuk
membantumu. Aku memiliki cinta untuk menjadikanmu nyaman dengan
kehadiranku.Aku memiliki rasa hormat untuk membuatmu menjadi dihargai. Aku
memiliki ketegasan untuk menjaga kehormatanku.
Wanita menjadi mulia saat ia bisa menjadi seorang istri
yang bisa mendukung perjuangan suami. Menjadi seorang ibu yang bisa
mencetak generasi idaman umat.Menjadi anggota masyarakat yang bisa berperan
dalam lingkungannya. Dan menjadi seorang hamba yang takut pada Rabbnya.
Wanita menjadi mulia saat tak silau oleh bujuk rayu
dunia.Tak luntur oleh terpaan badai ujian. Tak goyah oleh kilauan
permata. Tak runtuh oleh ganasnya gelombang badai kehidupan. Dan
menjadi sosok yang tegar sekuat batu karang.
Wanita menjadi mulia bukan karena balutan busana
seksinya. Ia menjadi mulia dengan hijabnya, hijab yang hanya akan dibuka
pada orang yang layak untuknya. Karena Ia laksana mutiara di tengah
lautan, yang tidak sembarangan orang bisa menyentuhnya, bukan laksana
bunga di pinggir jalan yang setiap orang bisa memetiknya bahkan membuangnya
sesuka hatinya.
Wanita tak akan menurun kemuliannya saat tidak dianggap
berkulit putih, bertubuh langsing, berambut lurus, berwajah cantik, dan
berbarang merk mahal dan terkenal. Tapi dia akan menunjukkan diri dengan
akhlak mulianya, kelembutan hatinya, kesantunan lisannya, ketulusan senyumnya,
keteduhan pandangannya, kecerdasan fikir dan emosinya, serta keteguhan sikapnya.
Wanita tak lebih menurun kemuliannya ketika Ia hanya
menjadi ibu rumah tangga. Bahkan itu adalah profesi paling mulia bagi
seorang wanita, ummu warobatul bait, yang dimata para feminis dan pejuang
gender tak ada nilainya. Bukankah kemuliaan tertinggi hanya di mata
Allah? Dan menjadi ibu dan pengatur rumah tangga adalah multiprofesi tanpa
gaji tapi berpahala tinggi. Di tangan seorang istrilah dukungan utama
perjuangan suami, sandaran rasa lelah suami, tempat terindah keluh kesah suami,
dan hiburan paling mujarab bagi suami. Di tangan seorang ibu lah generasi
dilahirkan, dipersiapkan, dididik dan diperhatikan. Dialah madrasah
pertama dan utama, yang melahirkan calon-calon generasi andalan
umat. Dialah manajer rumah tangga paling handal, direktur keuangan paling mumpuni
dan partner paling hebat untuk keluarga, yang menjadikan rumahnya adalah baity
jannati bagi siapa saja yang berada bersamanya.
Maka berbanggalah dengan peranmu wahai wanita, dan
jadikanlah dirimu sebenar-benar perhiasan dunia.
Wanita dapat mengatasi beban lebih baik dari lelaki.dia
mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.dia mampu tersenyum ketika
hatinya menjerit kesedihan.mampu menyanyi ketika menangis.menangis saat
terharu.bahkan tertawa ketika ketakutan.
Wanita berkorban demi orang yang dicintainya.dia mampu
berdiri melawan ketidak adilan.dia menangis saat melihat anaknya adalah
pemenang.dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia.dia begitu
bahagia mendengar suara kelahiran.
Wanita begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan
kematian.tapi dia mampu mengatasinya.
Allah Azza Wa Jalla menciptakan seorang wanita.ia
diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Allah Azza Wa Jalla membuat bahunya cukup kuat untuk
menopang dunia akan cinta dan luka serta lembut dalam memberikan kenyamanan
pada cintanya.
Allah Azza Wa Jalla memberikannya kekuatan dari dalam
untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari
anak-anaknya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kekerasan untuk membuatnya
tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah. dan mengasuh keluarganya
dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kepekaan untuk mencintai
anak-anaknya dalam setiap keadaan.bahkan ketika anaknya bersikap sangat
menyakiti hatinya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kekuatan untuk menyokong
suaminya dalam kegagalannya.sebagai tameng cinta pada sebuah luka hati untuk
saling memiliki.dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi
hatinya.
Allah Azza Wa Jalla memberinya kebijaksanaan untuk
mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti
isterinya.tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada
disisi suaminya tanpa ragu dan pilu.
Allah Azza Wa Jalla memberinya air mata untuk diteteskan
pada saat bahagia itu datang, pada saat luka itu hilang. Air mata adalah salah
satu cara dia menunjukkan, kegembiraan, kerisauan, cinta, kesepian,
penderitaan, dan kebanggaan.Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapanpun
ia perlukan.
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang
dikenakannya.sosok yang ia tampilkan atau bagaimana ia menyisir
rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya.karena itu
adalah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.Cintanya tanpa syarat....
hanya satu yang kurang dari wanita.dia selalu lupa betapa
berharganya dia....
Lembut mu tak berarti kau mudah dijual beli. Kau
mampu menyaingi lelaki dalam berbakti.Lembut bukan hiasan bukan jua
kebanggaan.Tapi kau sayap kiri suami yang sejati.
Dibalik bersih wajah mu dibalik tabir dirimu.Ada rahasia
agung tersembunyi dalam diri.Itulah sekeping hati yang takut pada
illahi.Berpegang pada janji mengabdikan diri.
Malu mu mahkota yang tidak perlukan singgasana.Tapi ia
berkuasa menjaga diri dan tidak ada siapapun yang akan boleh
merampasnya.Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri.
Ketegasan mu umpama benteng negara dan agama.Dari
dirobohkan dan hanya dari dibinasakannya.Kau mutiara terpelihara.Mahligai
syurga itulah tempatnya.
Sumber: Muslimah Sejati.